Betapa banyak kita disuguhkan oleh media tentang kasus kejahatan
seksual, pencabulan, pemerkosaan, kekerasan dalam rumahtangga bahkan
kekerasan dalam suatu hubungan yang belum ada ikatan resmi (pacaran),
berujung pembunuhan. Kasus konflik rumah tangga, perselingkuhan,
perceraian, perebutan hak asuh anak. Kasus penjaja seks komersial,
jeratan narkoba, hingga terinfeksi penyakit yang menurunkan kekebalan
tubuh dan berakhir kematian.
Tak ketinggalan juga kasus perebutan
kekuasaan di ranah politik, kasus korupsi hingga gratifikasi seksual dan
lain hal sebagainya.
Permasalahan itu menjadi bom waktu, suatu
saat dapat meledak tak terelakkan. Memang tidak melulu salah perempuan,
tentu banyak hal terkait yang berperan. Namun, apakah kita membiarkan
airmata yang jatuh untuk terus meratap dalam keterpurukan? Alangkah
ironinya ketika kita menyaksikan perempuan yang tak menyadari
keterpurukannya, tak menyadari adanya pelecehan atau pembodohan. Oleh
karena itu, makin tampaklah kerapuhan pada diri perempuan, dan oleh
sebagian orang yang berkepentingan dimanfaatkan dan dijadikan sasaran
suatu kejahatan ataupun sebuah konspirasi.
Dalam hidup ini, selalu
ada pilihan. Pilihlah yang terbaik bagi kita. Solusi bagi setiap
permasalahan adalah kembali kepada jalan penerang. Islam telah mengatur
segalanya mengenai tata kehidupan ini. Kembali kepada agama adalah salah
satu cara untuk memperkuat akar kekokohan setiap insan. Mulai dari
urusan penampilan, tengoklah sejenak untuk apa pakaian takwa (jilbab)
diperintahkan (Al-ahzab: 59 dan An-Nur: 31). Bukan sekadar identitas
seorang muslimah, tapi merupakan bentuk penjagaan dan kemuliaan bagi si
pemakainya. Hingga pandangan Islam yang menunjukkan tidak adanya
perbedaan antara perempuan dan laki-laki atas hal disiplin menjalankan
ajaran agama dan takwa kepada Allah SWT, seperti dalam QS Al-Ahzab: 35 “
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan
perempuan yang tetap dalam ketaatan, laki-laki dan perempuan yang
khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan
yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya,
dan laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”.
Kita
sadari beragam permasalahan yang dihadapi perempuan, hampir di segala
bidang. Bidang sosial, kesehatan, ekonomi, juga politik. Sesungguhnya
bidang-bidang tersebut dapat kita manfaatkan sebagai suatu kekuatan bagi
perempuan. Tak dapatkah kita bangkit wahai perempuan? Untuk mengisi
kesempatan atau kekosongan yang tersedia dalam bidang-bidang tersebut
dengan potensi yang kita miliki. Sehingga habis gelap terbitlah terang, tidak akan kembali gelap, bahkan mampu menjadi lebih terang benderang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar